Sabtu, November 21, 2015

Softskill Cerpen dan Puisi

CERPEN

Jendela Biru

Semua terasa berbeda. Pagi itu penuh sesak, penuh amarah, penuh aura negatif dalam pikiran Aura. Ya pagi itu pagi dimana embun sejuk berubah menjadi sesuatu yang menyesakkan dada. Udara segar yang Aura hirup seakan-akan racun yang perlahan membunuh tubuh mungilnya. Angin yang berhembus mesra membekukan hati dan pikiran sang putri. Sang Putri? Ya Putri adalah panggilan kesayangan Ayahnya. Terinspirasi dari dongeng masa kecil, Aura yang masih polos selalu minta dipanggil Putri oleh kedua orangtuanya.
Benda-benda buatan manusia dengan ukiran-ukiran cantik di dalamnya tergeletak begitu saja di teras rumah baru Aura. Begitu juga dengan lemari-lemari praktis beroda, manusia modern menyebutnya dengan koper. Semua benda mati itu menggigil kedinginan sedingin hati pemiliknya pagi ini. Tak lama kemudian Aura menjinjing benda-benda itu ke dalam ruangan yang terasa begitu asing bahkan sangat asing. Ada benda menarik di antara tumpukan benda-benda usang dalam ruangan itu. Perlahan tapi pasti Aura menggerakkan kakinya selangkah demi selangkah berharap benda itu bisa sedikit membuat bibir manisnya tersungging. Figura itu kini berada di tangan Aura, dengan genggaman jemari lentiknya Aura memandang lekat-lekat gambar yang terperangkap dalam figura itu. Belum sempat bertanya tiba-tiba pak Agus datang dengan barang-barang di tangannya.
“itu foto non Putri waktu masih bayi. Itu Ayah dan Ibu non. Cantik dan ganteng yah non? Mereka terlihat bahagia di foto itu karena kehadiran non Putri.” Tutur pak Agus supir pribadi Aura yang selama ini dengan setia mengantar Aura kemanpun ia pergi. Seperti Ayah dan Ibu Aura, pak Agus pun ikut memanggil Putri ke Aura yang bahkan sebelum Aura lahir pun pak Agus sudah dengan setia membantu apapun yang pak Agus bisa untuk keluarga Zaki. Ya Zaki adalah laki-laki terhebat dalam hidup Aura dia adalah Ayah dari gadis mungil itu. Tidak ada kata yang terucap dari bibir manisnya, Aura menanggapi kalimat pak Agus dengan senyum khasnya.
Masih dalam genggaman tangan mungilnya figura itu terus Aura jinjing ke lantai atas tempat di mana badan Aura dihempaskan dan mata indahnya terpejam istirahat dari perjalanan panjang menuju rumah baru itu. Lalu Aura meletakan figura yang ia jinjing di atas meja samping tempat tidurnya. Jemari indah Aura membuka jendela kamarnya. Terlihat danau dengan air yang sangat jernih dan pepohonan menari-nari lengkap dengan lambaian daunnya di tepi danau. Angin membelai tubuh Aura bersama terbukanya jendela. Dan rumah dengan desain indah di samping kamar Aura juga terlihat begitu jelas.
Terdapat beberapa pintu dan jendela yang begitu indah denga ukiran-ukiran kuno. Aura sedikit menikmati pemandangan indah ini sejenenak beban yang bersarang di pikirannya lenyap. Kemudian Aura duduk di atas kursi denga meja persegi panjang pas di depan jendela sehingga maha karya Tuhan yang begitu dahsyat terlihat jelas dari posisi duduknya. Dan terlihat jendela biru dari rumah berdesain indah itu yang hampir berhadapan dengan jendela Aura. Sesaat kemudian Aura merebahkan badan mungilnya dan terpejam memasuki dimensi lain. Mimpi.
Waktu menunjukkan pukul 19.00 sesaat Aura termenung di atas kursi, memandang lekat-lekat figura itu. Sejenak pikirannya kembali ke masa kecilnya. Masa kecil bersama kedua orangtuanya yang setiap orang melihatnya pasti akan iri. Hingga sampai pada saat dimana Ayah dan Ibu Aura meninggalkan Aura untuk selamanya karena kecelakaan mobil itu. Aura menangis sejadi-jadinya ia tidak punya siapa-siapa lagi di sini. Orang yang sangat ia cintai diambil pemiliknya. Emosi Aura mulai mereda. Masih di tempat yang sama dengan pantulan sinar bulan di atas jernihnya air danau terlihat begitu indah dari kamar Aura. Kemudian Aura melirik ke rumah berdesain indah itu hanya jendela biru yang lampu kamarnya menyala. Berharap ada seseorang yang menenangkan hatinya saat ini.
Aura mulai membuka benda yang sudah menjadi sahabatnya. Di dalam benda itu ada Mr. Maya yang selama ini senantiasa menemani kesendirian Aura. Walau lewat kata-kata tanpa nada Mr. Maya mampu membuat jiwa Aura hidup kembali. Dua tahun terakhir Aura bersama Mr. Maya di dunia Maya. Jemari lentiknya mulai menekan tombol-tombol di laptop itu dan otaknya mulai merangkai kata demi kata.

“Mr. Maya kamu masih di situ? Aku sedikit senang dengan keberadaanku saat ini. Di sini aku bisa merasakan hembusan angin yang begitu bersahabat. Aku bisa melihat riangnya tarian pepohonan. Dan ada yang lebih indah, di sini aku melihat pantulan sinar bulan yang selalu kamu ceritakan. Aku bisa melihatnya dengan jelas di sini.” Tak lama Aura menekan tombol send.
Tidak menunggu lima menit Aura mendapat pesan balasan, “aku masih di sini untuk kamu tuan putri. Pantulan sinar bulan malam ini sebuah pertanda indah bahwa cahaya dalam jiwa tuan putriku sudah kembali. Kembali bersinar seperti pantulan sinar bulan mala mini.”
“kamu sedang melihatnya Mr. Maya?” ujar Aura lewat kata-kata.
“ya aku melihatnya. Melihat dengan jelas. Aku juga melihat sinar yang berbeda dari depan jendelaku. Bertahun-tahun aku melihatnya selalu gelap kini jendela biru itu berpendar indah dengan cahaya kamarnya.” Melihat kata-kata itu Aura sempat kaget. Dia berpikir apa ini sebuah kebetulan? Atau dia salah mengeja kata. Tapi itu benar, dan mata Aura masih bisa melihat tulisan dengan jelas.
“aku juga melihat jendela biru itu. Bercahaya di antara jendela lainnya. Dia terlihat begitu indah.” Balas Aura masih dalam kata-kata.
“hey tunggu apa kamu sedang mencemooh aku? Atau hey apa kamu tuan putri yang sedang melamun di balik jendela biru itu? wajahmu terlihat sayu sama seperti kata-kata yang selalu kamu lontarkan dua tahun mengenal aku. Hey apa itu kamu? Katakan sesuatu tuan putriku.”

          Aura mendapat sinyal positif malam itu.
Tak lama Aura kembali mengadukan jari-jarinya dengan tombol-tombol itu. “iya Mr. Maya aku tuan putrimu yang selalu merindukan sinar rembulan. Aku tuan putrimu yang selalu mengganggu waktu istirahatmu. Aku tuan putrimu yang selalu sendiri.”

Mata mereka tertuju satu sama lain. Terlihat senyum manis Aura mengembang dari bibir tipisnya. Cahaya matanya berpendar indah di balik jendela biru. Di seberang sana terlihat jelas senyuman seorang laki-laki yang usianya tak jauh beda dengan Aura melempar senyuman indahnya menampakkan hidungnya yang mancung juga di balik jendela birunya. Aura tidak percaya akan semua ini. Ketika Tuhan mengambil segalanya dari dia. Tuhan dengan sangat adil menggantikannya dengan yang terindah. Ketika Tuhan seperti memenjarakannya dalam kesendirian. Dengan sangat bijak Tuhan pun membebaskannya dengan seribu tawa. Takdir menuntunnya ke dalam kebahagiaan baru bersama Mr. Maya.
“aku tuan putrimu. Aura,”
“aku Mr. Mayamu. Bagas,”
Pantulan cahaya senja membuka perbincangan pertama mereka. Di tepi danau bersama irama angin dan pohon menemani tawa Aura dan Bagas sore itu. Aura percaya bahwa roda kehidupan itu berputar setelah ia bertahun-tahun tenggelam bersama kesedihannya ia kini bertemu dengan sosok manusia yang sudah membangkitkan jiwa kelamnya. Bagas adalah takdir Tuhan yang telah disediakan untuk menemani hidup Aura.

source: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/jendela-biru.html


PUISI
Semangat Hati
Bila mentari tak sehangat biasanya
Bukanlah berarti hari ini telah berakhir
Tetaplah berjalan dan genggam dunia
Buktikanlah kalau kita bocah yang takkan terjatuh oleh keadaan

Mungkin dunia tak selalu indah
Tapi cobalah jadikan indah dengan senyuman
Walau hanya sedikit senyuman penglipur lara
Jadikanlah kekuatan tuk hadapi getirnya rasa

Tapakilah langkah demi langkah
Meski hanyalah langkah lemah dan gontai
Karena hidup takkan berputar
Bila kita berdiam dan selalu menangisinya

Inilah hidup yang sesungguhnya
Dia yang lemah akan tergilas roda kehidupan
Menusuk dan menyayat,
bila kita pecundang yang hanya bisa meratap

Jumat, Oktober 16, 2015

SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

Tugas Softskill Bahasa Indonesia





DISUSUN OLEH :

- NICKI FATIMA N                                                                                 (16113412)

KELAS: 3KA22


1.      Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang kedua-nya memiliki arti

- Bahasa Yang Baik

     Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut disampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kit. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan harus sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman ketika berkomunikasi.
contoh: Erlin, tadi lo sampe jam berapa?
(Kalimat di atas adalah baik karena ditujukan kepada teman sebaya, tetapi akan menjadi tidak baik apabila kita menujukan kalimat tersebut kepada orang yang lebih tua).

- Bahasa Yang Benar

     Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa )tata cara bahasa, pemilihan kata, tanda baca, dan ejaan). Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan Bahasa Indonesia seperti yang tertera pada kamus besar Bahasa Indonesia, dan terdapat pula di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
contoh: Adik makan ikan di sekolah
(Kalimat diatas adalah benar karena sesuai dengan EYD dan juga struktur penulisannya

2.           Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

     Pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting di dalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama  bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apabila seorang pendidik menggunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh anak-anak didiknya.

     Dengan demikian fungsi bahasa dapat diartikan  sebagai fungsi untuk menjelaskan suatu informasi atau materi pelajaran yang terkait secara kontekstual. Dan bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan  akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di Indonesia. Adapun itu juga, bahasa Indonesia dalam pemakaiannya telah berkembang pesat dan sudah tersebar luas. Sehingga  pemakaian bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan bukan hanya terbatas pada bahasa pengantar, akan tetapi bahan-bahan ajar juga memakai bahasa Indonesia. Dalam konteks ini bahasa Indonesia adalah bahasa yang membuka jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa Indonesia.

           3.           Artikel tentang pendidikan



      Kabut asap yang akhir-akhir ini menyelimuti Provinsi Riau, salah satunya yaitu Kabupaten Bengkalis, sepertinya belum terlihat titik cerah. Masyarakat banyak yang menghirup asap, bahkan anak-anak pun turut menjadi korbannya karena terjangkit ISPA.

     Kabut asap tidak hanya menyerang dunia kesehatan tetapi juga mnegganggu pendidikan di Riau karena kegiatan belajar mengajar pun menjadi lumpuh. Dimana, saat ini banyak sekolah yang diliburkan dikarenakan kabut asap. Parahnya Ujian Tengah Semester pun akhirnya diliburkan.

     Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis kembali meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah karena kabut asap yang semakin pekat. Libur yang diberlakukan Disdik sifatnya situasional, namun pelajar tetap diberikan tugas untuk mengerjakan tugasnya di rumah selama kabut asap masih pekat.




Jumat, Mei 22, 2015

Kesimpulan Materi Kelompok 5 (Budaya, Kreatifitas dan Proses inovasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)
 
 
 
1. Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2006), definisi budaya organisasi yaitu “Sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain” (h.721). Setiap organisasi merupakan sistem yang khas, sehingga organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri. Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki budaya yang khas pula.

Jadi pengertian budaya organisasi dapat disimpulkan sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan didalam organisasi sebagai filosofi kerja suatu organisasi, sehingga dapat membentuk perilaku anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2006) “….budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam organisasi, yaitu:
  1. 1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  2. 2. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota-anggota organisasi.
  3. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
  4. 4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
  5. 5. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
  6. 6. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan” (h.725).

Peran Budaya Organisasi

Menurut Wirawan (2007), “Peran budaya organisasi terhadap organisasi, anggota organisasi, dan mereka yang berhubungan dengan organisasi, yaitu:
  1. Identitas Organisasi
  2. Menyatukan Organisasi
  3. Reduksi Konflik
  4. Komitmen Kepada Organisasi dan Kelompok
  5. Reduksi Ketidakpastian
  6. Menciptakan Konsistensi
  7. Motivasi
  8. Kinerja Organisasi
  9.  Keselamatan Kerja
  10.  Sumber Keunggulan Kompetitif

2. Tipopologi Budaya Organisasi

Tujuan tipologi ini menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas. Kajian mengenai tipologi budaya organisasi ini sangat bervariasi. Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi.

1. Organisasi Koersif
adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.

2. Organisasi Utilitarian
adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi

3. Organisasi Normatif
adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.



Kesimpulan kelomopok 3 (Desain dan Struktur Organisasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)

Desain dan Struktur Organisasi



1. Pentingnya Struktur dan Desain Organisasi

     Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang, material, orang) untuk mencapai tujuan.


2. Beberapa Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi

            Departementalisasi merupakan proses penentuan bagian bagian dalam organisasi yang akan bebrtanggungjawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khusunya dalam proses departementalisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu:

    a.Pendekatan Fungsional
Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi.

     b.Pendekatan Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi.

    c.Pendekatan Pelanggan
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan karateristik pelanggan yang menjadi sasara pelanggan dari organisasi.

    d.Pendekatan Geografis
Penetuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi.

   e.Pendekatan Matriks
Pendekatan departementalisasi terakhir yang diperkenalkan adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupaka n proses departementalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional  dengan  pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, produk tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.

3. Model-model desain organisasi

    Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu¬san dan besaran satuan kerja.

Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.

A. Desain Organisasi Mekanistik.
B. Desain Orgranisasi Orgranik.


Kesimpulan

 Kesimpulan nya Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini bertujuan untuk tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah dengan untuk mencapai tujuan

Kesimpulan Materi Kelompok 4 (Perubahan dan Pengembangan organisasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)
 
I.                   Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan berasal dari dalam maupun dari luar organisasi.
  • Faktor internal : tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
  • Faktor eksternal : politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor – faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :
II.                Perubahan Sikap organisasi dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan intern/ ekstern, yaitu :
  1. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
  2. Mengubah sikap & perilaku pegawai.
  3. Mengubah tata aliran kerja.
  4. Mengubah peralatan kerja.
  5. Mengubah prosedure kerja.
  6. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel.
III.             Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
Proses perubahan, yaitu:
  1. Mengadakan pengkajian.
  2. Mengadakan identifikasi.
  3. Menetapkan perubahan.
  4. Menentukan strategi.
  5. Melakukan evaluasi.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
  1. Dorongan Eksternal
  2. Dorongan Internal

Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
  1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
  1. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.

IV.              Pengembangan Organisasi
Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
  6. Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulan
 
            Jika diamati dengan seksama, maka Organisasi memiliki perubahan serta perkembangan yang ada dikarenakan oleh berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut dapat mendukung majunya organisasi tersebut, namun juga dapat menjatuhkan organisasi yang sedang berjalan. Hal yang terpenting untuk dihindari adalah perencanaan yang matang didalam menghadapi perkembangan dan perubahan dari organisasi tersebut, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal

Jumat, Maret 13, 2015

Contoh Kasus Kelompok 1 (Pengambilan keputusan dalam organisasi)



Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2










Disusun Oleh :

1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)



 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

 
Contoh pengambilan keputusan dalam organisasi :

DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak

sumber

http://www.academia.edu/5570633/Contoh_Pengambilan_Keputusan_1

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2 week 2



Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2










Disusun Oleh :

1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)



 
Bekerjasama dalam Team (Kelompok)

Contoh Team Work dalam kegiatan sehari-hari


Menurut saya contoh team work dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa suatu organisasi didalam perkuliahan seperti BEM di UNIVERSITAS A, karena untuk mencapai misi dan visi bersama. Apabila dalam BEM tersebut tidak dilakukan dengan kerja sama maka misi dan visi tidak akan berjalan sesuai rencana.

Selain kegiatan BEM saya juga mengambil contoh  kerja sama tim atau Team Work  dalam pemasangan rel kereta api, berserta bantalan relnya, pemasangan rel kereta api berserta bantalan relnya harus mengunakan kerja sama tim atau Team Work karena  apabila hal tersebut dikerjakan sendirian atau secara individual maka yang akan terjadi adalah rel tersebut tidak akan terpasang dengan baik, letak rel akan kacau bahkan akan menimbulkan kesalahan dan banyak menimbulkan musibah. Bukan hanya itu pemasangan rel kereta api berserta bantalan relnya jika dikerjakan secara kerja sama tim atau Team work  yang diuntungkan adalah efisiensi waktu.

Kita tahu pada saat zaman penjajahan belanda dulu, kita sering mendengar kata  kerja rodi atau kerja paksa jaman Belanda, para pribumi disuruh berkerja sama untuk membuat kontruksi jalan dan rel kereta api contohnya Jalan Anyer hingga Panarukan dikerjakan dengan cara kerja tim atau Team Work, pada zaman penjajahan Jepang kita sering mengenal romusha  atau kerja paksa jaman Jepang. Dan hal itu dikerjakan secara Team Work dan bersama-sama untuk mempercepat pengerjaannya.

Pemasangan Rel kereta api berserta bantalan relnya itu dikerjakan dengan kerja sama tim atau Team Work, setiap tim memiliki anggota masing-masing dalam melaksanakan perkerjaannya , tim pertama bisa jadi bertugas sebagai penyediakan perlengkapan mulai dari bantalan rel dll. Tim kedua berusaha berkerja sama dalam hal meninggikan jalan atau rel tersebut dengan batu atau kerikil-kerikil, dan tim ketiga  berkerja sama  untuk  penyambung rel berserta bantalannya,dan ada pula tim teknisi yang bertugas untuk mengatur rel, mngatur jarak rel dan mengatur agar tak akan terjadi tabrakan pada kereta api yang satu dengan kereta api yang lainnya.

Maka dari itu sudah seharusnya setiap pembuatan rel kereta api dan pembuatan jalan raya harus dikerjakan dengan cara kerja sama tim atau Team Work, agar dapat mempermudah perkerjaan, dapat menghemat watu dan yang paling penting adalah setiap tim akan lebih memiliki tanggung jawabnya masing-masing dan setiap tim  tersebut sudah dianggap  tim ahli yang memiliki keahliaan masing-masing dibidangnya, sehingga akan mengurangi terjadinya kesalahan dalam proses pembuatan rel kereta api di Jakarta ini.