Jumat, Mei 22, 2015

Kesimpulan Materi Kelompok 5 (Budaya, Kreatifitas dan Proses inovasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)
 
 
 
1. Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2006), definisi budaya organisasi yaitu “Sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain” (h.721). Setiap organisasi merupakan sistem yang khas, sehingga organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri. Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki budaya yang khas pula.

Jadi pengertian budaya organisasi dapat disimpulkan sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan didalam organisasi sebagai filosofi kerja suatu organisasi, sehingga dapat membentuk perilaku anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2006) “….budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam organisasi, yaitu:
  1. 1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  2. 2. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota-anggota organisasi.
  3. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
  4. 4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
  5. 5. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
  6. 6. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan” (h.725).

Peran Budaya Organisasi

Menurut Wirawan (2007), “Peran budaya organisasi terhadap organisasi, anggota organisasi, dan mereka yang berhubungan dengan organisasi, yaitu:
  1. Identitas Organisasi
  2. Menyatukan Organisasi
  3. Reduksi Konflik
  4. Komitmen Kepada Organisasi dan Kelompok
  5. Reduksi Ketidakpastian
  6. Menciptakan Konsistensi
  7. Motivasi
  8. Kinerja Organisasi
  9.  Keselamatan Kerja
  10.  Sumber Keunggulan Kompetitif

2. Tipopologi Budaya Organisasi

Tujuan tipologi ini menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas. Kajian mengenai tipologi budaya organisasi ini sangat bervariasi. Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi.

1. Organisasi Koersif
adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.

2. Organisasi Utilitarian
adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi

3. Organisasi Normatif
adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.



Kesimpulan kelomopok 3 (Desain dan Struktur Organisasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)

Desain dan Struktur Organisasi



1. Pentingnya Struktur dan Desain Organisasi

     Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang, material, orang) untuk mencapai tujuan.


2. Beberapa Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi

            Departementalisasi merupakan proses penentuan bagian bagian dalam organisasi yang akan bebrtanggungjawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khusunya dalam proses departementalisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu:

    a.Pendekatan Fungsional
Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi.

     b.Pendekatan Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi.

    c.Pendekatan Pelanggan
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan karateristik pelanggan yang menjadi sasara pelanggan dari organisasi.

    d.Pendekatan Geografis
Penetuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi.

   e.Pendekatan Matriks
Pendekatan departementalisasi terakhir yang diperkenalkan adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupaka n proses departementalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional  dengan  pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, produk tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.

3. Model-model desain organisasi

    Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu¬san dan besaran satuan kerja.

Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.

A. Desain Organisasi Mekanistik.
B. Desain Orgranisasi Orgranik.


Kesimpulan

 Kesimpulan nya Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini bertujuan untuk tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah dengan untuk mencapai tujuan

Kesimpulan Materi Kelompok 4 (Perubahan dan Pengembangan organisasi)

Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2

Disusun Oleh :
1. Nicki Fatima Novayanti                                 (16113412)
 
I.                   Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan berasal dari dalam maupun dari luar organisasi.
  • Faktor internal : tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
  • Faktor eksternal : politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor – faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :
II.                Perubahan Sikap organisasi dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan intern/ ekstern, yaitu :
  1. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
  2. Mengubah sikap & perilaku pegawai.
  3. Mengubah tata aliran kerja.
  4. Mengubah peralatan kerja.
  5. Mengubah prosedure kerja.
  6. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel.
III.             Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
Proses perubahan, yaitu:
  1. Mengadakan pengkajian.
  2. Mengadakan identifikasi.
  3. Menetapkan perubahan.
  4. Menentukan strategi.
  5. Melakukan evaluasi.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
  1. Dorongan Eksternal
  2. Dorongan Internal

Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
  1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
  1. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.

IV.              Pengembangan Organisasi
Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
  6. Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulan
 
            Jika diamati dengan seksama, maka Organisasi memiliki perubahan serta perkembangan yang ada dikarenakan oleh berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut dapat mendukung majunya organisasi tersebut, namun juga dapat menjatuhkan organisasi yang sedang berjalan. Hal yang terpenting untuk dihindari adalah perencanaan yang matang didalam menghadapi perkembangan dan perubahan dari organisasi tersebut, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal