Tugas Individu Teori Organisasi Umum 1
Disusun Oleh
:
1. Nicki
Fatima Novayanti (16113412)
Contoh Studi Kasus
Pengaruh
Komunikasi dalam Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja
(Studi Kasus pada Karyawan bagian Produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan
Tulungagung).
Komunikasi dalam Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja.
Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses
baik dalam skala kecil maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat
dimana orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai
tujuan bersama.
Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan
tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerjayang disampaikan pimpinan
kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan
takut dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut
dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun.
Salah satu jalan untuk mengatasi
semua ini adalah dengan saluran komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik
Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan analisis data berupa analisis jalur
(path analysis), yang merupakan suatu bentuk terapan dari analisis regresi
berganda (multiple regression analysis. Tujuan dari analisis jalur ini adalah
menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung diantara sejumlah
variabel. Lokasi penelitian ini berada pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan
Tulungagung dan dilaksanakan sejak bulan Mei 2006. Subjek dan informan dalam
penelitian ini adalah karyawan bagian produksi (sebagai responden) dan karyawan
bagian HRM. Penelitian ini mempunyai variabel bebas yaitu komunikasi dalam
organisasi (X), variabel interfening yaitu kepuasan kerja (Y), dan variabel
terikatyaitu kinerja (Z).
Dalam penelitian ini data yang
diperoleh menggunakan beberapa cara, antara lain: angket atau kuesioner,
wawancara atau interview, dokumentasi, dan observasi. Instrumen penelitian ini menggunakan item-item dari penelitian terdahulu
yang telah teruji, sehingga uji coba kuesioner untuk menguji instrument tidak
dilakukan. Sedangkan untuk uji validitas dan reliabilitas tetap dilakukan untuk
menguji validitas dan relibilitas data yang diperoleh.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi Pabrik
Kertas CV Setia Kawan Tulungagung yang berjumlah 245 orang. Sedangkan sampelnya
diambil sebanyak 71 orang dan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang penting untuk
diketahui terutama untuk digunakan sebagai pertimbangan penelitian yang
selanjutnya.
Keterbatasan-keterbatasan itu antara lain: meskipun ukuran perusahaan
jika dilihat dari luar cukup besar tetapi karena tempatnya yang terpencil
menjadikan masyarakat luas belum mengenalnya, karyawan bagian produksi
yang digunakan sebagai sampel memiliki pendidikan yang berbeda-beda sehingga
mempengaruhi dalam penjelasan dan pengisian kuesioner. Berdasarkan hasil
penelitian disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV
Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan
sharing) sehingga setiap kegiatan berjalan dengan baik karena dapat mengerti
perasaan dari karyawan mulai dari masalah pekerjaan ,rekan sekerja, sampai
masalah kesesuian upah, secara periodik para atasan (direktur, manager, kapala
bagian) lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari para
karyawan.
Selain itu peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya
diutamakan mengambil obyek penelitian pada organisasi yang besar dan sudah
dikenal oleh masyarakat luas, selanjutnya yang digunakan untuk sampel
disarankan karyawan-karyawan yang memiliki pendidikan setingkat.
KESIMPULAN
Dalam sebuah
organisasi sangat dibutuhkan dan diperlukan komunikasi yang efektif dan baik
demi tercapainya suatu tujuan bersama, tidak terlepas dari karwayan maupun
atasan. Pimpinan di dalam organisasi harus dapat memfasilitasi tumbuhnya suasana
keterbukaan dalam komunikasi dengan karyawan, dapat berempati, memiliki
sikap yang dapat memberikan dukungan kepada karyawan, dapat bersikap positif
baik terhadap diri sendiri maupun karyawan serta mampu menciptakan suasana
setara, dalam arti ada pengakuan bahwa kedua belah pihak dalam hal ini pimpinan
dan karyawan sama
–
sama bernilai
dan berharga. Komunikasi karyawan yang efektif akan menghasilkan kepuasan dan
produktivitas karyawan, perbaikan pencapaian hasil karya dan tujuan
perusahaan. Tidak hanya itu, hubungan antar karyawan yang dibangun berdasarkan
iklim dan kepercayaan atau suasana perusahaan yang positif turut memberi andil
dalam menciptakan iklim komunikasi efektif.